Lapisan Bumi
Analogi untuk lapisan bumi dapat diumpamakan
dengan sebuah bawang yang memiliki beberapa bagian-bagian. Bumi secara umum
terdiri dari beberapa lapisan utama yaitu bagian paling atas disebut kerak
bumi, lapisan di bawahnya adalah astenosfer atau mantel dan yang paling bawah
adalah inti bumi.
Bagian dalam dari lapisan bumi dapat diketahui dengan mempelajari
sifat-sifat fisika bumi yaitu dengan metode geofisika., terutama dari kecepatan
rambatan getaran atau gelombang seismik, sifat kemagnetannya dan gaya berat
serta data panas bumi. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa bagian dalam
bumi tersusun dari material yang berbeda-beda mulai dari permukaan bumi sampai
ke inti bumi.
Dengan metode geofisika tersebut juga diketahui bahwa berat jenis
bumi keseluruhan adalah sekitar 5,52. Kerak bumi sendiri yang merupakan lapisan
terluar dan disusun oleh batu-batuan mempunyai berat jenis antara 2,5 sampai
3,0. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa material yang menyusun bagian
dalam bumi merupakan material yang lebih berat dengan berat jenis yang lebih
besar daripada batuan yang menyusun kerak bumi.
Lapisan Bumi
Berikut ini beberapa lapisan bumi yang paling utama yang
menyusunnya:
1) Kerak Bumi
Kerak Bumi adalah lapisan bumi terluar yang terbagi menjadi dua
kategori, yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai
ketebalan sekitar 5–10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar
20–70 km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan basalt, sedangkan
batuan penyusun kerak benua yang utama adalah granit, yang tidak sepadat batuan
basalt. Kerak Bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan
ketebalan total kurang lebih 80 km.
Temperatur kerak meningkat seiring kedalamannya. Pada batas
terbawahnya temperatur kerak menyentuh angka 200-400 C. Kerak dan bagian mantel
yang relatif padat membentuk lapisan litosfer. Karena konveksi pada mantel
bagian atas dan astenosfer, litosfer dipecah menjadi lempeng tektonik yang
bergerak. Temperatur meningkat 30 0C setiap km, namun gradien panas bumi akan
semakin rendah pada lapisan kerak yang lebih dalam. Unsur-unsur kimia utama
pembentuk kerak bumi adalah: Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si) (27,7%),
Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na)
(2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).
2) Astenosfer atau Mantel Bumi
[Lapisan Bumi]
Selubung bumi atau yang biasa disebut mantel bumi ini merupakan
lapisan yang menyelubungi inti bumi dan merupakan bagian terbesar dari bagian
bumi sekitar 83.2 persen dari volume dan 67.8 persen dari keseluruhan masa
bumi. Terdiri dari material yang berfasa cair ,sering pula selubung bumi
disebut sebagai lapisan astenosfer.
Pada lapisan bumi ini merupakan tempat terjadinya
pergerakan-pergerakan lempeng-lempeng yang disebabkan oleh gaya konveksi atau
energi dari panas bumi. Pergerakan tersebut sangat mempengaruhi bentuk muka
bumi. ketebalann selubung ini berkisar 2.883 km. Densitasnya berkisar dari 5.7
gr/cc dekat dengan inti dan 3.3 gr/cc didekat kerak bumi. Pada wilayah selubung
bagian atas akan mulai terbentuk intrusi magma yang diakibatkan oleh batuan
yang menyusup dan meleleh.
3) Inti Bumi
Setelah lapisan mantel bumi, berikutnya terdapat lapisan
bumi yang disebut inti bumi. Inti bumi ini terletak mulai kedalaman
sekitar 2900 km dari dasar kerak bumi sampai ke pusat bumi. Inti bumi dapat
dipisahkan menjadi inti bumi bagian luar dan inti bumi bagian dalam. Batas
antara selubung bumi dan inti bumi ditandai dengan penurunan kecepatan
gelombang P secara drastis dan gelombang S yang tidak diteruskan. Keadaan ini
disebabkan karena meningkatnya berat jenis material penyusun inti bumi dan
perubahan sifat meterialnya dari yang bersifat padat menjadi bersifat cair.
Meningkatnya berat jenis disebabkan karena perubahan dari material
silikat yang menusun selubung bumi menjadi material campuran logam yang kaya
akan besi (Fe) di inti bumi. Perubahan sifat material menjadi cairan disebabkan
karena turunnya titik lebur material yang mengandung besi dibandingkan material
yang kaya silikat. Itulah sebabnya material yang menyusun inti bumi bagian luar
berupa cairan yang kaya logam Fe.
Sebaliknya semakin bertambahnya tekanan ke bagian yang semakin
dalam akan mengakibatkankan naiknya titik lebur material logsm. Hal ini
menyebabkan material yang menyusun inti bumi bagian dalam merupakan material
logam yang bersifat padat. Komposisi material penyusun inti bumi diketahui
dengan perkiraan bahwa unsur besi merupakan unsur yang banyak dijumpai pada
kerak batuan penyusun kerak bumi.
Dengan meningkatnya berat jenis pada batuan yang makin dalam
letaknya, maka kadar besi juga akan semakin meningkat, sehingga pada selubung
bumi mempunyai kemungkinan mengadung kadar besi yang lebih besar daripada kerak
bumi. Berat jenis inti bumi bagian luar yang disusun oleh material kaya besi
yang cair sama dengan berat jenis berat jenis besi dalam keadaan cair. Karena
inti bumi bagian dalam disusun oleh material kaya besi yang padat, maka batas
antara inti bumi bagian luar dengan inti bumi bagian dalam mempunyai temperatur
sama dengan titik lebur besi pada tekanan ditempat tersebut.
Selain itu, komposisi penyusun inti bumi juga diketahui dengan
mendasarkan pada komposisi meteorit yang dijumpai mengandung logam besi dan
nikel sebanyak sekitar 7% sampai 8%. Sehingga diperkirakan material logam
penyusun inti bumi adaalah unsur besi dan nikel.
0 komentar :
Posting Komentar